Kisah Tentang Hujan


Breaking News

Ads

Thursday, September 10, 2020

Bapak




Suatu pagi kala mendung masih terjelembab pada keruhnya dunia, bapak tiga anak tersebut telah sibuk mengais puing puing rupiah dalam arus sungai yang deras. cangkul tua yang selama 20 tahun terakhir bersamanya, mulai reot dan pecah di bagian mulutnya. jelas saja teman curhatnya tersebut telah menghantam ribuan batu didasar sungai kehidupan tersebut. Dulu kala tubuhnya masih kuat bapak tiga anak tersebut berhasil membuat rumah dari keringatnya sendiri.

Dari bilangan nol sampai sekian puluh telah ia lalui agar anaknya tidak terkena hujan kala hujan datang. serta tidak kepanasan kala matahari sedang terik teriknya.

Bapak tiga anak itu menghidupi. Bahkan membuat anak sulungnya berhasil lulus dari salah satu Universitas ternama kota Malang. tentu saja banyak yang berbincang tentang keberhasilannya dalam menata keluarga. tentu saja banyak yang iri dengan jerih payahnya. keringat yang dari pagi tadi bercucuran dia simpan untuk tunas muda dalam padang pasir gersang. Ada banyak sekali harapan untuk tiga tunas yang ia tanam tersebut.

Bapak tiga anak tersebut, pernah berkata “Nak, kelak jika kamu besar jadilah laki laki yang bertanggung jawab bagi keluarga kecilmu” dulu aku tidak mengerti kata kat seperti itu, aku menganggapnya bisikan dari suara radio yang reot. atau TV hitam putih yang mulai buram untuk dilihat.

bapak tiga anak tersebut berkata bukan tanpa alasan, ia beralasan kuat agar kelan anak anak anaknya menjalani hidup yang lebih baik darinya.

Kau tau siapa bapak tiga anak tersebut..?

Kau benar.!

Dia bapak ku, bapak tiga anak itu adalah bapak ku.

℗yusufhafiz

Bali, 27 November 2016

No comments:

Post a Comment