Kisah Tentang Hujan


Breaking News

Ads

Wednesday, February 22, 2017

Surat Sajak : Memilih Untuk Diam


Yah mungkin ini keputusan tergila yang pernah aku ambil. Membiarkan setiap perasaan yang telah lama aku pendam. Memendamnya sedalam mungkin dari yang lalu. Aku memilih untuk diam sabab kamu memang sulit untuk diajak maju. Atau (Katamu) mungkin aku yang belum siap untuk melangkah lebih jauh. Sebesar apapun sebuah perasaan hanyalah sebuah perasaan. Mungkin dua sampai tiga tahun yang akan datang sudah hilang. Atau mungkin akan tetap ada dan makin tumbuh.

Setiap manusia berhak atas setiap perasaannya, dia berhak melakukan apapun dengan perasaannya. Memilih diam, Bersuara di media sosial Mengungkapkan. Tidak dapat di pungkiri bahwa setiap perasaan yang kita punya hanya menghasilkan dua pilihan. Berbalas atau Tidak. 

Ada kalanya kita memang harus memilih diam, Membiarkan. Menguji seberapa besar kita sanggup menerima keadaan yang ada.  Mencoba agar keadaan yang bahagia tidak lantas cepat menghilang. Memunggu agar kelak prasaan yang ada dalam dirinya tumbuh. dan dia memiliki prasaan yang sama seperti yang sedang kamu miliki saat ini.

Ada kalanya diam juga adalah rasa kecewa. Membiarkan waktu menggrogoti keadaan yang ada. Membirkan perasaan yang lama hanya duduk diam. tidak bergerak. tidak maju ataupun mundur. Lantas kita sendiri kecewa terhadap pilihan yang kita ambil. Kita kecewa karna waktu menyudahi tempat kita untuk mengngkapkan. Kita terlalu takut dia tidak memiliki prasaan yang sama terhadap kita. Dan dia meninggalkan lantaran prasaan yang kita miliki

Lantas kita harus memilih pilihan seperti apa.? 

Setiap pilihan hanyalah bahan ujuan, jangan takut memilih ujian, sebab dia yang akan membuatmu lebih bijak untuk memilih. Aku juga memilih pilihanku sendiri. Memilih untuk diam dan menunggu. menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapan


Yusuf Hafizh || 23 Februari 2017

No comments:

Post a Comment