Sajak 1
Langit mulai menguning.
Aku masih setia dalam sajadah panjang. Yang membentang dari bumi hingga langit.
Aku masih setia mengadahkan tangan dengan doa doa.
Aku masih setia menunggumu untuk saling bertukar cerita di masa depan.
Jika kau menemukan tilisanku diantara banyak tumpukan buku buku, aku telah merindumu di masa lalu.
Aku masih setia dalam sajadah panjang. Yang membentang dari bumi hingga langit.
Aku masih setia mengadahkan tangan dengan doa doa.
Aku masih setia menunggumu untuk saling bertukar cerita di masa depan.
Jika kau menemukan tilisanku diantara banyak tumpukan buku buku, aku telah merindumu di masa lalu.
Sajak 2
Mari kita memenangkan untuk setiap apa apa yang kita perjuangkan hari ini. Cinta, suka cita, bahagia, kasih sayang dan segala bentuk isi hati yang akan kita perjuangkan.
Sajak 3
“Terlalu banyak kata untuk diucapkan, terlalu banyak tulisan untuk dirangkai. Terlalu banyak cinta yang datang. Terlalu banyak luka yang pergi.”
Sajak 4
“Setiap orang memiliki caranya masing masing untuk jatuh cinta.
Langit kepada bumi.
Angin kepada pohon pohon.
Burung kepada pagi. Dan aku kepada mu”
Sajak 5
“Tidak selamanya kita akan bersama, kadang perpisahan adalah hal paling dekat dengan hubungan. Pergi, meninggalkan, ditinggalkan, sakit hati, bahagia, tertawa, sedih, adalah salah satu dari sekian banyak yang ditawarkan hubungan. Dan satu waktu kita akan menerima itu. Dari cinta.”
Sajak 6
Satu waktu kita akan dipertemukan dengan banyak sekali manusia, bagaimana banyak pilihan, yang mungkin kita sendiri bingun menentukan.
Satu waktu jika pilihanmu itu datang pastikan dia orang paling bijaksanna dalam menentukan sesuatu, agar nanti kau dapat belajar darinya, bagaimana tentang menjalani hidup ini dengan baik dan benar
No comments:
Post a Comment