Kau benar, aku pernah mengejarmu. sampai sampai aku tak menghiraukan seseorang yang berteriak kencang menyebut namaku dengan lantang itu. Aku pernah tergila gila padamu sampai sampai aku tidak peduli dengan yang memperjuangkanku sebab aku terlalu memandangmu satu.
Aku memang mencintaimu (dulu). Aku tak pernah melihatnya yang biasa aku anggap teman. Kenyataannya dia juga sama sepertiku mencintai namun sayangnya cintanya mencintai orang lain. Aku terlalu mengharapkanmu, mengharapkan cinta yang aku kejar dapat sampai. Hingga satu waktu seseorang yang selalu mendukungku itu meninggalkan.
Dan pada akhirnya aku tahu bahwa dialah orang yang sebenarnya aku cari. Seseorang yang dulu selalu mendukungku untuk mencintaimu. Memang benar, aku merasa kehilangan saat dia tak menyapaku lagi. Barangkali dia terlalu lelah melihatku terus mengejarmu. Hingga pada akhirnya aku memilihnya untuk cintaku.
Dan aku bertrimakasih padamu sabab kau tak menerimaku dulu. Setidaknya dulu aku pernah mencintaimu dan sekarang aku hanya mencintainya sabab kau.
Surat Sajak: Malang, 21 juni 2017



No comments:
Post a Comment