Kisah Tentang Hujan


Breaking News

Ads

Monday, February 6, 2017

Surat Sajak : Membenci Hujan


Membenci Hujan


Akhirnya kita tetap menjadi pemirsa. Bukan film yang kemarin menjadi rencana, tapi pemirsa dari nikmat Sang Maha, dialah hujan. Ah, aku benci hujan kenapa dia berhasil membuat ingatan padahal aku mati-matian untuk menghapuskan agar setiap detikku tak perlu tergores rasa ingat yang ujungnya.

ah! Apa aku harus jujur? 

Ya, baiklah itu sebuah rasa rindu! Kalau saja hujan tidak turun, apakah rindu akan diturunkan Sang Maha untukku? 

Sedangkan yang tersisa sekarang adalah wewangian yang samar di sebuah surat yang kutitipkan dibalik jaketmu. Sontak saja aku benci, baunya hanya samar-samar seperti mempermainkanku sesukanya. Padahal kalaupun baunya tajam aku akan marah, bukan! Aku akan menunggu hujan dan meneriaki titik air di atas sana, akan kutitipkan aromaku sendiri. 

Rasakan dingin air hujan di tubuhmu, selayaknya aku kedinginan menunggumu.~


Aristya Pendriyani 14 Desember 2016

No comments:

Post a Comment