Membenci Hujan
ah! Apa aku harus jujur?
Ya, baiklah itu sebuah rasa rindu! Kalau saja hujan tidak turun, apakah rindu akan diturunkan Sang Maha untukku?
Sedangkan yang tersisa sekarang adalah wewangian yang samar di sebuah surat yang kutitipkan dibalik jaketmu. Sontak saja aku benci, baunya hanya samar-samar seperti mempermainkanku sesukanya. Padahal kalaupun baunya tajam aku akan marah, bukan! Aku akan menunggu hujan dan meneriaki titik air di atas sana, akan kutitipkan aromaku sendiri.
Rasakan dingin air hujan di tubuhmu, selayaknya aku kedinginan menunggumu.~
No comments:
Post a Comment