Pagi tadi masih bersahabat kita dengan perjanjian saling rindu, kupercayai rindu adalah paket hemat seorang budak asmara dalam meracuni jarak dan waktu sampai tepat kenyataannya itu tidak sebaik cuca yang disambut hujan menuju siang.
Tidak ada salahnya hari ini kita mengolah sepi dengan mengingat diantara aku dan kamu yang bervumbu pada titik rembulan, merebah di atas rerumputan dan saling mengagumi bintang yang berserakan. Sungguh merindu waktu, adalah cara ampuh dari pada berharap temu. Dan nyatanya hanya ada perbedaan jam yang mengubah kebahagiaan seorang pelita menjadi masam mukanya.
Tahukah kau betapa sakitnya, pagi dikasih siangnya tinggal kisah? Taukah kau atas apapun yang belum terobati tapi dipaksa mati? Setulus aku tak pernah membencimu kekasih.
© Malang 22 Januari 2019



No comments:
Post a Comment